Jumat, 29 Juli 2016

"Lingkaran Syaiton Bisnis Jamur Tiram"

Semua bisnis yang sukses pasti memiliki siklus bisnisnya masing-masing yang berkesinambungan, tahan banting, dan mandiri. Dalam hal bisnis jamur tiram tak terkecuali. Untuk menjadi "pemain" bisnis jamur tiram yang sukses sudah barang tentu harus "menyemplungi" siklus bisnis jamur tiram yang saya menyebutnya "Lingkaran Syaiton Bisnis Jamur Tiram". Lho kok Lingkaran Syaiton ??? Ngeri donk, Bang.... Atuuuuttt.... 

Sek sek... sabar.... baca dulu sampe kebelet sewot... hehehe... nggak lah... baca dulu deh pokoknya... Iqro!!!

Apa dan siapa saja yang terlibat dalam lingkaran bisnis jamur tiram????
mari kita diskusikan satu persatu
Taraaa....

Yang Pertama tentu jamur tiramnya sendiri
dia adalah obyek bahasan kita, biangnya... kalo gak ada dia gak ada bisnis jamur ini.. hehehe... yaiyalah bro...

Yang Kedua, siapa pelaku usahanya?
siapa dia? siapa lagi kalo bukan 5P (baca: Lima Pe).
1. Produsen
2. Petani
3  Pengepul
4. Penjual
5. Pembeli

Petani itu siapa? Orang yang bertani jamur tiram (mushroom farmer), istilah kerennya. Dia mendatangkan, merawat, memelihara, bibit jamur tiram sedemikian rupa sehingga dihasilkan jamur tiram yang siap dijual untuk memenuhi kebutuhan penjual dan pembeli jamur.

Siapa Produsen? Orang yang memproduksi Bibit jamur tiram (mushroom producer) dari F3 atau F2 atau bisa juga dari F1 bahkan bisa juga dia memproduksi sendiri dari mulai F0.

Pengepul... Siapa itu pengepul?? Orang yang mengumpulkan hasil panen jamur tiram untuk disalurkan kepada penjual-penjual.

Penjual ya orang yang jualan jamur, para pedagang jamur dan antek2nya....
Sedangkan pembeli itu orang yang membeli jamur dari penjual jamur... hehehe... yoiyobro...

Dari 5P yang aku ocehkan di atas bisa dibuatkan alur seperti ini... 
#kayaksinetronpakealur

PRODUSEN ---------> PETANI -----------> PENGEPUL ----------> PENJUAL ---------> PEMBELI

seharusnya alur ini harus dituwaati oleh 5P, menurut saya.
Kalo ini 5P bisa tertib, menjalankan fungsi dan perannya masing-masing, insya Allah bisnis jamur tiram akan bisa menguntungkan untuk siapa saja yang berkutat di bisnis ini...

tapi yang terjadi adalah....

Eng Ing Eeenggg....

Produsen memproduksi se"mut"nya... kalo gak mut ya gak produksi, dikarenakan banyak alasan... yang terutama adalah takut tingkat kegagalan (kontaminasi) nya banyak.

Petani tidak memiliki "standat" dalam berbudidaya jamur tiram, masih berkiblat pada "pokok e jare ne ngene" (pokoknya katanya begini) 

Pengepul yang semau gue dalam menentukan harga pembelian jamur panen dari petani.


bersambung..... kapan-kapan kalo sempet...



Rabu, 03 Agustus 2011

Sejarah Jamur Kamar Kakak


salam kamar kakak (alias : jamur)

Berawal dari papa mertua yang memulai bertani jamur memanfaatkan garasi rumah kosong, saya memulai usaha ini.  Papa saya bertani jamur di daerah panas, Gedangan Sidoarjo Jawa Timur. Saya prihatin, jamur yang didapat tidak sesuai harapan. Penasaran mengapa demikian, saya mulai mengorek informasi tentang budidaya jamur, khususnya jamur tiram melalui Mbah Google dan bertanya-tanya pada orang yang lebih mengerti bagaimana merawat jamur yang benar.
Hingga suatu saat, saya bersilaturahmi ke tempat paman atau biasa saya panggil PakLek di Batu – Malang, tak disangka ternyata beliau sudah memulai usaha budidaya jamur.  Dari sini saya belajar banyak tentang bagaimana berbudidaya jamur yang baik dan benar serta menguntungkan.  Setelah saya anggap cukup, saya beranikan diri untuk meninggalkan pekerjaan saya sebagai karyawan di perusahaan suvenir sebagai supervisor.  Dengan pinjaman modal dari Bank, saya memulai budidaya jamur tiram yang saya beri nama Jamur Tiram KamarKakak.
Kenapa KamarKakak? Saya teringat sebuah grup band kocak asal malang yang sangat terkenal di kota Malang dan sekitarnya dengan lagu-lagu kocaknya, Tani Maju.  Di salah satu lagu mereka yang terkenal, dalam liriknya mereka menyebutkan kurang lebih begini…. Mushroom… Mush artinya Kakak (Mush diplesetkan Mas yang dalam bahasa jawa berarti kakak), Room artinya kamar, maka jadilah KamarKakak.  Lirik ini begitu kuat tertancap dalam memori saya hingga mendorong saya untuk memberikan nama usaha budidaya jamur ini dengan nama Jamur Tiram KamarKakak.
– Azhar Alam Islamy –



Mesin MIXER pembuatan bibit jamur tiram


penampakan mesin mixer/pengaduk

untuk mendapatkan media tanam jamur tiram yang bagus, mesin mixer ini diperlukan untuk mengaduk bahan-bahan yang diperlukan dalam sebuah baglog jamur tiram.

jamur tiram sengkaling


salam kamar kakak (alias : jamur)

Berawal dari papa mertua yang memulai bertani jamur memanfaatkan garasi rumah kosong, saya memulai usaha ini.  Papa saya bertani jamur di daerah panas, Gedangan Sidoarjo Jawa Timur. Saya prihatin, jamur yang didapat tidak sesuai harapan. Penasaran mengapa demikian, saya mulai mengorek informasi tentang budidaya jamur, khususnya jamur tiram melalui Mbah Google dan bertanya-tanya pada orang yang lebih mengerti bagaimana merawat jamur yang benar.
Hingga suatu saat, saya bersilaturahmi ke tempat paman atau biasa saya panggil PakLek di Batu – Malang, tak disangka ternyata beliau sudah memulai usaha budidaya jamur.  Dari sini saya belajar banyak tentang bagaimana berbudidaya jamur yang baik dan benar serta menguntungkan.  Setelah saya anggap cukup, saya beranikan diri untuk meninggalkan pekerjaan saya sebagai karyawan di perusahaan suvenir sebagai supervisor.  Dengan pinjaman modal dari Bank, saya memulai budidaya jamur tiram yang saya beri nama Jamur Tiram KamarKakak.
Kenapa KamarKakak? Saya teringat sebuah grup band kocak asal malang yang sangat terkenal di kota Malang dan sekitarnya dengan lagu-lagu kocaknya, Tani Maju.  Di salah satu lagu mereka yang terkenal, dalam liriknya mereka menyebutkan kurang lebih begini…. Mushroom… Mush artinya Kakak (Mush diplesetkan Mas yang dalam bahasa jawa berarti kakak), Room artinya kamar, maka jadilah KamarKakak.  Lirik ini begitu kuat tertancap dalam memori saya hingga mendorong saya untuk memberikan nama usaha budidaya jamur ini dengan nama Jamur Tiram KamarKakak.
– Azhar Alam Islamy –